السلام
عليكم ورحمة الله وبركاتة
بسم
الله, الحمدلله, القديم فلا اول لوجوده, الدائم الكريم فلا اخر لبقائه ولا نهاية
لجوده, القادر فكل ما في العالم من اثر قدرته, المقدس فلا تقرب الحوا دث حماه,
والصلاة والسلام على سيدنا ونبينا وشفيعنا وحبيبنا محمد بن عبدالله وعلى اله
واصحابه ومن اتبع سنته وجماعته من يومنا هذا الى يوم البعث والنهضة اما بعده.
Yang terhormat dan saya hormati, Ibu Nyai
Hj Munawaroh Thawaf semoga diberi umur panjang dan menjadi pegangan kita dan
ummat.
Tak lupa kepada teman-temanku yang saya
hormati sekaligus saya banggakan.
Pertama-tama, perkenankan saya mengajak
para hadirin untuk memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan karunia-Nya maka kita semua dapat hadir di tempat ini untuk
mengikuti acara bertajuk “Islam dan Ekonomi Produktif dalam Rangka Mendukung
Program Minapolitan”. Semoga ridho dan perkenan-Nya senantiasa menaungi kita
dalam pekerjaan maupun pengabdian kepada negeri tercinta, Indonesia.
Saya sangat mendukung tema ini karena
pengembangan ekonomi produktif juga sejalan dengan upaya Bank Indonesia dalam
mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang pada akhirnya juga
berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saya berharap kehadiran
berbagai pemangku kepentingan, baik dari Kementerian Kelautan dan Perikanan,
perbankan dan praktisi dalam pidato ini dapat bermanfaat dalam memberikan
sumbangan pemikiran bagi pengembangan ekonomi produktif.
Di dalam islam sendiri kita banyak
mempelajari di dalam kitab-kitab fiqih di dalam bab-bab muamalah sehingga kita
sebagai ummat islam bisa membangkan ekonomi produktif. Kendala kita di zaman
Kontemporer ini, kita tidak uptudate dalam mememahami -kitab fiqih di dalam
bab-bab muamalah. Di dalam kitab suci Al-Qur’an dan hadits nabi kita perintah
dalam memahami agama harus update, sebagaimana yang telah di firman dalam
Al-qur’an :
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً فَلَوْلَا نَفَرَ
مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ
وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ (122).
Artinya: “Mengapa tidak pergi beberapa
orang dari tiap-tiap golongan di antara mereka untuk memperdalam pengetahuan
agama mereka, dan memberi peringatan kepada kaumnya jika mereka telah kembali
kepadanya, agar mereka bisa memelihara diri mereka.” (at-Taubah ayat 122).
Dan di dalam Sabda Rosulullah SAW :
عن مُعَاوِيَةَ بن أبي سفيان رضي الله عنهما قال: سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : (مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ
فِي الدِّينِ) روى البخاري (71) ، ومسلم (1037)
Artinya : “Dari Sahabat Mu’wiyah
Rodliyallohu ‘anhu berkata : bahwa Rosululloh SAW bersabda : Apabila Allah
menghendaki kebaikan terhadap seseorang, maka ia akan memahamkan tentang agama
terhadap orang tersebut”. (HR. Imam Bukhori - Muslim )
Kalau melihat firman Allah dan Hadits nabi
di atas, bahwasanya kata يفقهه الدين menggunakan fi’il mudhori’
bukan fi’il madhi zamannya حال
dan استقبل.
Jadi dengan kata lain, kita memahami agama itu harus update di dalam zaman
sekarang ini. Supaya ummat islam di zaman sekarang ini dapat melakukan
perkembangan ekonomi produktif.
Kita sebagai mahasiswa UIN Walisongo yang
dulunya santri hendaknya bernostalgia terhadap kitab Taqrib di bab-bab
Mu’amalah. Akan tetapi dalam pemaknaannya harus uptodate sesuai zaman
kontemporer ini.
Sebagai mahasiswa dalam mengamati Perekonomian Nasional masih menghadapi
tantangan yang cukup berat, baik yang berasal dari faktor global maupun
domestik. Tantangan global terutama disebabkan oleh lambatnya laju pertumbuhan
ekonomi global yang mengakibatkan pelambatan permintaan global dan menurunnya
harga-harga komoditas serta ketidakpastian di pasar keuangan global yang
menimbulkan fluktuasi nilai tukar. Sementara tantangan dari domestik berupa
menurunnya kinerja ekspor dan relatif tingginya defisit transaksi berjalan.
Di dalam menyelesaikan persoalan di atas,
sebenarnya sudah di bahas di kitab taqrib. Seperti contoh فصل للضمن kalau di maknai zaman dulu di
pesantren “Tanggungan” kalau ini di maknai oleh mahasiswa pasti bertanya apa
itu? Untuk mahasiswa memaknai itu seharusnya Bank Garansi (BG). Lalu فصل للحوالة kalau di maknai zaman dulu di pesantren
“ligeran” Untuk mahasiswa memaknai itu seharusnya Letter of Credit (LC). Lalu فصل للصفعة kalau di maknai zaman dulu di pesantren
“Ngejoki Rego” Untuk mahasiswa memaknai itu seharusnya Bursa Saham. Kelau semua
mahasiswa lebih uptodate dalam memahami agama sangat luar biasa ini. Pasti sebagai
ummat islam di Indonesia dalam perkembangan ekonomi kita akan semakin
produktif.
Sekian dari saya semoga bermanfaat bagi
kita semua dan khususnya bagi diri saya sendiri.
والله
الموافق الى اقوم الطريق والله أعلم بالصواب اهدنا الصراط المستقيم
السلام
عليكم ورحمة الله وبركاتة
No comments:
Post a Comment