Hadits merupakan berita yang berupa ucapan, pekerjaan maupun
ketetapan yang disandarakan kepada Nabi Muhammad SAW.[1] Seperti
yang telah kita ketahui bahwasanya hadits merupakan salah satu sumber hukum
umat islam yang kedua setelah al-Qur’an al-Karim. Hadits mempunyai peranan
penting dalam menentukan sebuah hukum, yaitu meguatkan suatu hukum yang telah
ada dalam al-Qur’an, menjelaskan dengan detail hukum tersebut dan menerangkan
cara pelaksanaan suatu hukum.
Bahkan hadits pula mampu memprediksi dan memberikan penjelasan
terhadap segala sesuatu yang belum diketahui pada masa itu. Seperti halnya
hadits mengenai perkembangan janin dalam kandungan, hadits tersebut sudah
disabdakan oleh Rasulullah SAW pada waktu itu, akan tetapi para sahabat belum
bisa membuktikan mengenai fakta dari hadits tersebut secara empirik. Mereka
hanya mengimani bahwa segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW adalah
wahyu yang harus dipercayai.
Maka dari itu mari kita pelajari bersama bagaimana Nabi Muhammad
SAW dengan sabdanya memberikan penjelasan mengenai penciptaan manusia dari
setetes air hingga tumbuh menjadi makhluk baru yang disebut dengan manusia.
Dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran hadis dan memahami kebesaran Ilahi dalam
penciptaan-Nya.
KAJIAN TEORI
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara
makhluk ciptaan-Nya. Oleh sebab itu manusia diharuskan mengenal siapa yang
menciptakan dirinya sebelum mengenal lainnya.[2] Pada
awalnya di dunia ini hanya ada satu sel yang kemudian berkembang dan
mengalami percabangan-percabangan. Percabangan ini mengakibatkan adanya variasi
mahluk hidup di dunia ini. Menurut Charles Darwin dalam teori Evolusinya,
manusia merupakan hasil evolusi dari kera yang mengalami perubahan secara
bertahap dalam waktu yang sangat lama. Dalam perjalanan waktu yang sangat lama
tersebut terjadi seleksi alam. Semua mahluk hidup yang ada saat ini merupakan
organisme-organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam dan berhasil
mempertahankan dirinya. Dalam teorinya ia mengatakan : “Suatu benda
(bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada
kesempurnaan”.Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada
asal-usul manusia.
Kini ilmu modern sudah sangat maju. Banyak perkembangan yang
dicapai oleh para ahli dalam memperluas ilmu pengetahuan. Salah satu
keberhasilan itu tercermin dengan munculnya berbagai ilmu, termasuk juga ilmu
yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia,
contohnya yaitu ilmu embryologi. Embryologi adalah ilmu
tentang embrio. Embryo atau mudigah ialah
makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan itu berada
dalam tubuh induk ( dalam rahim ) atau di luar tubuh induk ( dalam telur ). Tumbuh, ialah
perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai jadi bentuk kompleks dan
dewasa. Makhluk yang asalnya terdiri dari satu sel dan hidupnya tergantung
kepada kepada parent menjadi makhluk yang terdiri dari banyak
sel yang tersusun atas berbagai jaringan dan alat yang kompleks, dan yang dapat
berdiri sendiri dan sanggup bereproduksi. Jadi Embryologi adalah
suatu periode besar dan faktor yang menentukan dalam tindak
reproduksi.
Ada 2 fase
utama pertumbuhan :
1. Prenatal,
pertumbuhan sejak telur matang dan dibuahi sampai lahir
2. Postnatal,
pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa.
Gabungan pertumbuhan pre dan post disebut ontogeny, sedangkan fase
prenatal diliput oleh ilmu embryologi.
Tahap - tahap
Reproduksi
Reproduksi
terdiri dari 7 tahapan yaitu :
1) Masa
persiapan
2) Masa
kawin
3) Masa
pembuahan
4) Masa
pertumbuhan dalam kandungan
5) Kelahiran
6) Masa
pertumbuhan anak
7) Masa
dewasa.[3]
Periode pertumbuhan Embryo terdiri atas 5 periode yaitu :
1. Periode
persiapan, kedua parent disiapkan untuk melakukan prkawinan atau pembiakan.
Gamet mengalami proses pematangan sehingga mampu melakukan pembuahan.
2. Periode
pembuahan, kedua parent kawin, gamet melakukan perjalanan ke tempat pembuahan,
kemudian kedua jenis gamet pun melakukan pembuahanlah.
3. Periode
pertumbuhan awal, pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali
sampai saat embryo memiliki bentukan primitif. Bentuk primitif ialah bentuk dan
susunan tubuh embryo yang masih sederhana dan kasar. Bentuk dan sususnan tubuh
embryo itu umum terdapat pada berbagai jenis hewan vertebrata.
Periode ini terdiri atas 4 tingkat :
ü Tingkat pembelahan
ü Tingkat blastula
ü Tingkat gastrula
ü Tingkat tubulasi
4. Periode
antara (transisi), perantaraan periode awal dan akhir. Di sini embryo
mengalami transformasi bentuk dan sussunan tubuh secara berangsur sehingga
akhirnya mencapai bentukdefinitif. Bentuk definitif adalah embryo yang sudah
seperti bentuk dewasa. Bentuk dan susunan tubuh merupakan ciri setiap spesies hewan.
Bagian - bagian tubuh embryo dari bentuk primitif mengalmi defferensiasi
terperinci dan lengkap.
5. Periode pertumbuhan
akhir, pertumbuhan penyempurnaan bentuk definitif sampai kelahiran. Pada
manusia beberapa bulan sebulum kelahiran. Gabungan antar periode antara dan
periode akhir ini disebut tingkat organogenesis, yakni proses pembentukan alat
tubuh serta mengkoordinasikannya dalam berbagai sistem.[4]
Part 2 Part 3
[1] Subhi
Ibrahim as-Shalih, Ulum al-Hadits wa Mustholahuhu, Beirut : Dar al-Ilmi
lil Malayin, 1984, h. 3
[2] Sudono
Syueb, Buku Pintar Agama Islam, Percetakan Bushido Indonesia: Delta
Media, 2011, h. 70.
[3] Wildan
Yatim, Reproduksi dan Embryologi, Bandung : Tarsito, 1994, h.
1-2.
[4] Wildan
Yatim, Reproduksi dan Embryologi, Bandung : Tarsito, 1994, h.
8-10.
No comments:
Post a Comment