Wednesday, November 30, 2016

Makalah Pengantar Studi Islam: Metodologi Studi Islam



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dirosah islamiyah atau “Studi ke-Islaman” (di Barat dikenal dengan istilah Islamic Studies), secara sederhana dapat dikatakan sebagai usaha untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan dengan agama islam. Dengan kata lain “usaha sadar dan sistematis untuk mengetahui dan memahami serta membahas secara mendalam tentang seluk-beluk atau hal-hal yangberhubungan dengan agama islam, baik ajaran-ajarannya, sejarahnya maupun praktek-praktek pelaksanaannya secara nyata dalam kehidupan sehari-hari sepanjang sejarahnya”.[1]
Dalam proses pendidikan islam, metode mempunyai kedudukan yang sangat signifikan untuk mencapai tujuan. Bahkan metode sebagai seni dalam mentransfer ilmu pengetahuan atau materi pelajaran kepada peserta didik yang dianggap lebih signifikan dibanding dengan materi sendiri. Sebuah adigum mengatakan bahwa ‘al-Thariqat Ahamm Min al-Maddah’ (metode jauh lebih penting dibaning materi), adalah sebuah realita bahwa cara penyampaian yang komunikatif lebih disenangi oleh peserta didik walaupun sebenarnya materi yang disampaikan sesungguhnya tidak terlalu menarik. Sebaliknya, materi yang cukup baik, karena disampaikan dengan cara yang kurang menarik maka materi itu sendiri kurang dapat dicerna oleh peserta didik. Oleh karena itu, penerapan metode yang tepat sangat mempengaruhi pencapaiaan keberhasilan dalam proses belajar-mengajar. Metode yang tidak tepat akan berakibat terhadap pemakaian waktu yang tidak efisien.[2]
Metodologi adalah suatu ilmu yang sangat berpengaruh dalam seluruh ilmu pengetahuan. Karena dengan metodologi yang baik dan menarik akan sangat berpengaruh dalam sebuah pemahaman suatu ilmu pengetahuan, termasuk “Studi Islam”. Begitu pula sebaliknya, metodologi yang kurang baik dan juga kurang menarik akan menyulitkan serta menyusahkan dalam memahami suatu ilmu pengetahuan. Karena itulah, kita akan membahas metodologi Studi Islam, di dalam makalah yang sangat sederhana ini.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini kami akan membahas tentang beberapa hal sebagai berikut :
1.      Apa pengertian metodologi studi islam ?
2.      Apa saja ruang lingkup metodologi studi islam ?
3.      Bagaimana pendekatan dan metode studi islam ?
4.      Apa kegunaan metodologi studi islam ?













BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metodologi Studi Islam
Metodologi berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua suku kata : “metodos” berarti “cara atau jalan”, dan “logos” berarti “ilmu”. Metologi berarti ilmu tentang cara atau jalan. Untuk memahami kata metodologi, terlebih dahulu kita harus memahami kata metode. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa “Metode” adaah “Cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan.”[3]
Berdasarkan asal kata metodologi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, metodologi adalah ilmu tentang cara  atau jalan untuk sampai kepada tujuan. Pendapat Asmuni Syukir, menjelaskan metodologi adalah “ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang cara-cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai suatu tujuan dengan hasil yang efektif dan efisien.”
Pengertian studi islam secara umum adalah usaha yang sistematis dalam membentuk manusia-manusia yang bersikap, berfikir dan bertindak sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh agama islam. Menurut H. M. Arifin, studi islam adalah suatu sitem pendidikan yang mencakup seluruh aspek kehidupan yang dibutuhkan oleh hamba Allah.
Pengertian metodologi studi islam, menurut M. Zein adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang membahas cara-cara yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan sesuai dengan yang dikehendaki. Pendapat lain, menurut Zuhairini dan kawan-kawan, studi islam adalah segala usaha yang sistematis dan pragmatis untuk mencapai tujuan agama, melalui berbagai aktifias baik di dalam maupun di luar lingkungan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa metodologi studi islam ialah jalan yang dapat ditempuh untuk memudahkan pendidik dalam membentuk pribadi muslim yang berkepribadian islam dan sesuai dengan ketentuan yang digariskan oleh Al-Qur’an dan hadis.[4]

B. Ruang Lingkup Metodologi Studi Islam
Untuk lebih mudah dalam memahami mtodologi pendidikan islam, perlu kita memahami ruang lingkup dari metodologi tersebut. Menurut Abu Ahmadi, dalam bukunya “Didaktik dan Metodik” mengatakan, bahwa ruang lingkup pendidikan islam pada dasarnya mengacu kepada lima hal seperti di bawah ini :
1.      Perencanaan
Perncanaan adalah suatu kegiatan yang dilakukan sebelum melakukan sesuatu.

2.      Bahan pembelajaran
Bahan disebut juga dengan materi, maksudnya ialah sesuatu yang diberikan kepada siswa pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar (PBM).

3.      Strategi pembelajaran
Strategi berarti “rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran atau tujuan tertentu”. Dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah taktik yang digunakan dalam melaksanakan/praktek mengajar di kelas.

4.      Media pembelajaran
Media disebut juga sebagai alat. Yaitu sarana yang dapat membantu PBM atau menetapkan alat penilaian yang paling tepat untuk menilai sasaran tersebut.

5.      Evaluasi
Evaluasi atau penilaian pada dasarnya adalah memberikan pertimbangan atau nilai berdasarkan kriteria tertentu.[5]
C. Pendekatan dan Metode Studi Islam
Untuk memahami sebuah studi, diperlukan sebuah pendekatan-pendekatan. Maka studi islam menggunakan cara pendekatan yang sekiranya relevan, yang lebih bersifat multidisiplin, yaitu pendekatan kesejarahan, kefilsafatan, dan pedekatan ilmiah. Ditambah, pendekatan doktriner yang bersifat konvensional.
Pertama, pendekatan kesejarahan atau historis. Maksudnya adalah meinjau suatu permasalahan dari sudut tinjauan sejarah, dan menjawab permasalahan serta menganaisisnya dengan menggunakan metode analisis sejarah.
Kedua, pendekatan kefilsafatan. Maksudnya adalah melihat suatu permasalahan dari tinjauan filsafat dan berusaha untuk menjawab dan memecahkan suatu masalah menggunakan metode analisis filsafat.
Ketiga, pendekatan ilmiah. Maksudnya adalah meninjau dan menganalisis suatu permasalahan atau obyek studi dengan menggunakan metode ilmiah pada umumnya.
Dan keempat, pendekatan doktriner atau pendekatan studi islam secara konvensional merupakan pendekatan studi islam yang berlangsung saat ini. Maksudnya adalah bahwa agama islam sebagai obyek studi diyakini sebagai suatu yang suci dan merupakan doktrin-doktrin yang berasal dari ilahi yang mempunyai nilai (kebenaran) absolut, mutlak dan universal.
Keempat pendekatan tersebut dimaksudkan bukanlah pendekatan-pendekatan yang dilakukan sendiri-sendiri, melainkan satu-kesatuan yang melengkapi satu sama lain.
Setelah mengetahui pendekatan-pendekatan tersebut, kita beralih ke metode studi islam. Adapun metode studi islam secara singkat dapat dilihat sebagai berikut :
1. Metode diakronis
Suatu metode mempelajari islam yang menonjolkan aspek sejarah.
2. Metode sinkronik-analitik
Suatu metode mempelajari islam yang memberikan kemampuan analisis teoritsiayang sangat berguna bagi perkembangan keimanan dan mental-intelek umat islam.
3. Metode problem solving (hallu al-musykilat)
Metode mempelajari islam yang mengajak pemeluknya untuk berlatih menghadapi berbagai masalah dari suatu cabang ilmu pengetahuan dengan solusinya.
4. Metode empiris (tajribiyah)
Suatu metode mempelajari islam yang memungkinkan umat islam mempelajari ajarannya melalui proses realisasi, aktualisasi dan internalasi norma-norma dan kaidah islam dengan suatu proses aplikasi yang menimbulkan suatu interaksi sosial, kemudian secara deskriptif proses interaksi dapat dirumuskan dalam suatu sistem norma baru.
5. Metode deduktif (al-manhaj al-istinbathiyah)
Suatu metode memahami islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah secara logis dan filosofis, dan selanjutnya kaidah-kaidah itu diimplikasikan untuk menentukan masalah-masalah yang dihadapi.
6. Metode induktif (al-manhaj al-istiqraiyah)
Suatu metode memahami islam dengan cara menyusun kaidah-kaidah hukum untuk diterapkan kepada masalah-masalah furu’ yang disesuaikan dengan madzabnya terlebih dahulu.[6]

D. Kegunaan Metodologi Studi Islam
Untuk mempejelas kegunaan metodologi studi islam, dapat ditinjau dari fenomena yang muncul dalam perkembanngan peradapan manusia, dengan asumsi bahwa peradaban manusia senantias tumbuh dan berkembang melalui pendidikan.
Kemajuan itu diperoleh melalui interaksi komunikasi sosialnya. Semakin intens interaksi sosialnya semakin cepat pula perkembangannya. Namun, aneka ragam informasi akan tetap merupakan informasi tanpa makna, bila manusia tidak mampu menganalisisnya, mengabstraksikan dan menemukan hubungannya yang unik dan menjadikan sebagai wawasan yang tepat.[7]
Untuk itu diperlukan pendidikan yang dapat membantu menumbuhkan berbagai kemampuan tersebut. Salah satunya ialah studi islam. Dalam mempelajari studi islam kita perlu mempelari metodologi studi islam, sebagaimana telah dipaparkan di atas. Adapun kegunaan metodologi studi islam adalah sebagai berikut :
1. Sebagai alat yang diperlukan dengan cara yang sebaik-baiknya untuk memperoleh hasil yang sebaik-baiknya.
2. Untuk mengetahui sifat dan ciri khusus dari macam-macam mata pelajaran, hakikat anak didik, dan lain-lain.
3. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan pilihan metode mengajar.
4. Mempermudah pengajaran agama islam dalam menerapkan dan menanamkan ideologi yang mantap sehingga tidak hilang kepercayaan murid terhadap nilai-nilai yang tersimpan dalam Al-Qur’an.
5. Memperjelas materi keagamaan bagi murid, baik yang bersifat logika maupun yang estetika sehingga pengetahuan murid dapat terbentuk di dalam satu pemahaman yang sama.[8]




BAB III
KESIMPULAN DAN PENUTUP

Metodologi studi islam adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara atau jalan untuk memahami kajian-kajian yang ada dalam islam. Dalam ruang lingkup perencanaan, bahan pembelajaran, strategi pembelajaran, media pembelajaran dan evaluasi.
Dengan melalui pendekatan kesejarahan, pendekatan kefilsafatan, pendekatan ilmiah dan pendekatan doktriner. Dan melalui metode diakronis, metode snkronik-analitik, metode problem solving, metode empiris, metode deduktif, dan metode induktif.
Yang berfungsi dan berguna untuk menyediakan segala fasilitas yang dapat memungkinkan tugas pendidikan islam tercapai dan berjalan dengan lancar.dengan kata lain untuk mempermudah guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar (PBM) agama islam, sehingga tercapai tujuan yang diharapkan.
Mungkin cukup ini makalah yang dapat kami buat. Keritik dan saran dari kawan-kawan sangatlah kami butuhkan. Guna untuk perbaikan makalah kami yang selanjutnya. Terima kasih atas partisipasinya. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.







DAFTAR PUSTAKA

1.      Achmadi. Ideologi Pendidikan Islam. Yogyakata: Pustaka Pelajar. 2008
2.      Arief, Armai. Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers. 2002
Muhaimin, dkk. Dimensi-Dimensi Studi Islam. Surabaya


[1] Drs. Muhaimin, M.A, dkk, Dimensi-Dimensi Studi Islam, hal.11
[2] Dr. Armai Arief, M.A, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, hal.39
[3] ibid, hal.87
[4] Ibid, hal.88
[5] Ibid, hal.89-92
[6] Drs. Muhaimin, M.A, dkk, op.cit, hal.23-28
[7] Prof. Dr. H. Ahmadi, Ideologi Pendidikan Islam, hal.30-31
[8] Dr. Armai Arief, M.A, op.cit, hal.95-96

No comments:

Post a Comment