Wednesday, November 30, 2016

Orientalis Hadis: A. J. Wensinck

PENDAHULUAN
Upaya mencari kelebihan dan kekurangan sesuatu untuk menemukan kebenaran (kritik) adalah hal yang wajar berlaku dalam studi ilmiah. Demikian pula terhadap hadis dan para ulama hadis. Kajian hadis dan ulama hadis juga menuai kritik, baik dari kalangan Islam sendiri maupun dari orang-orang non-Islam.
Jika di kalangan Islam, kritik hadis bertujuan untuk mengetahui mana hadis yang diterima (maqbul) dan mana yang tertolak (mardud), untuk diketahui pula apakah hadis tersebut dapat dijadikan dasar ajaran Islam atau tidak, maka lain halnnya dengan kritik yang datang dari orang non-Islam. Mereka (non-Islam) melakukan kritik terhadap hadis dengan tujuan mencari kesalahan dan kelemahan, untuk digunakan sebagai alat melemahkan Islam.
Mereka yang melakukan kajian dunia Timur (Islam) secara umum, baik Timur Dekat maupun Timur Jauh, baik dalam bidang bahasa, sastra, peradaban, maupun agamanya, ini kemudian dikenal dengan istilah orientalis.[1]
Dalam makalah ini akan membahas salah satu tokoh yang bernama Arent Jan Wensinck. Seperti apa biografi hidupnya, bagaimana kritik dan pemikirannya tentang hadis, dan yang berkaitan dengannya dan hadis yang sebagainya.

Biografi A. J. Wensick
Arent Jan Wensinck dilahirkan 7 Agustus 1882 di Arlanderveen, negeri di Belanda bagian selatan. Dia lahir dari pasangan Johan Herman Wensick, seorang pendeta di Gereja Protestan Belanda, dan Anna Sara Geertuida Vermeer. Wensick lahir dilingkungan gereja protestan. Ayahnya adalah seorang pendeta yang hal tersebut mempengaruhi kepribadiannya. Hal ini tampak pada Wensinck muda yang mengikuti jejak ayahnya yabg menjadi seorang pendeta. Oleh kaena itu setelah lulus dari Gymnasium, kota Amersfort, kemudian dia melanjutkan di UniversitasUtrecht sebagai mahasiswa teologi pada tahun 1901.[2]
Tetapi setahun kemudian Wensinck merubah minat studinya, dari teologi menjadi studi bahasa-bahasa Semit Fakultas Sastra di Universitas yang sama di bawah bimbingan M.T. Houtsma (1850-1943). Tidak didapat informasi yang menjelaskan tentang perubahan minatnya ini. Sejak saat itu ia mencurahkan seluruh perhatian intelektualnya pada studi bahasa-bahasa tersebut. Perhatian seriusnya ini dibuktikannya dengan meraih predikat terpuji. Wensinck berhasil meraih gelar Litt. D (Doctor of literatureDoktor bidang kesastraan) bidang bahasa dan sastra Semit dengan predikat cumlaude setelah berhasil mempertahankan disertasinya yang berjudul “Mohammed en de Joden te Madina” di hadapan penguji C. Snouck Hurgronje.
Wensinck pernah memegang sejumlah jabatan di beberapa lembaga ilmiah dan proyek-proyek akademis internasional penting. Pada 10 Oktober 1917 Wensinck tercatat menjadi anggota Koninklijke Nederlanse Akademie van Wetenschapen (KNAW) hingga tahun 1938. Pada 6 Oktober 1933 ia diangkat menjadi salah satu dari lima orientalis anggota Majma’ al-Lughah al-‘Arabiyyah al-Malaki, Kairo, Mesir. Tetapi, kurang dari empat bulan kemudian, pada 24 Januari 1934 Wensinck diberhentikan dari keanggotaan lembaga kerajaan Mesir tersebut atas tekanan dan protes kalangan Muslim ortodoks-radikal Mesir karena tulisan-tulisan kritis-konvensialnya dalam Da’irah al- Ma’arif al-Islamiyah.
Di samping itu, Wensinck juga terlibat dalam pengerjaan dua proyek ilmiah internasional, yakni penyusunan The Encyclopedia of Islam, lima volume edisi pertama, edisi bahasa Inggris dan Perancis (1913-1938) sebagai editor dan sekaligus kontributor dan Concordance et Indices de Malik, le Musnad de Hanbal (Al-Mu’jam al- Mufahras fi Alfaz al-Hadis an-Nabawi). Wensinck juga pernah menjabat sebagai sekretaris Goeje Foundation dan, bahkan, pada 1928, menjabat rektor Universitas Leiden.
Pada tahun-tahun terakhirnya, Wensinck mencurahkan perhatiannya pada penelitian tentang Perjanjian Baru dalam latar belakang bahasa Agama dan aktif terlibat sebagai anggota dalam kegiatan liturgy Gereja Protestan Belanda pada 1939, beberapa saat sebelum meninggal. Setelah sekian lama menderita sakit, akhirnya Wensinck meninggal dunia pada 19 September 1939, dalam usia 57 tahun.



[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Kritik
[2] Ed. M. Anwar Syarifuddin. 2011. Kajian Orientalis Terhadap Al-qur’an dan Hadis. Hlm. 123

No comments:

Post a Comment