Wednesday, November 30, 2016

Kajian Teori Hadits Science tentang Proses Pertumbuhan Janin

PENDAHULUAN
Hadits merupakan berita yang berupa ucapan, pekerjaan maupun ketetapan yang disandarakan kepada Nabi Muhammad SAW.[1] Seperti yang telah kita ketahui bahwasanya hadits merupakan salah satu sumber hukum umat islam yang kedua setelah al-Qur’an al-Karim. Hadits mempunyai peranan penting dalam menentukan sebuah hukum, yaitu meguatkan suatu hukum yang telah ada dalam al-Qur’an, menjelaskan dengan detail hukum tersebut dan menerangkan cara pelaksanaan suatu hukum.
Bahkan hadits pula mampu memprediksi dan memberikan penjelasan terhadap segala sesuatu yang belum diketahui pada masa itu. Seperti halnya hadits mengenai perkembangan janin dalam kandungan, hadits tersebut sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW pada waktu itu, akan tetapi para sahabat belum bisa membuktikan mengenai fakta dari hadits tersebut secara empirik. Mereka hanya mengimani bahwa segala sesuatu yang bersumber dari Rasulullah SAW adalah wahyu yang harus dipercayai.
Maka dari itu mari kita pelajari bersama bagaimana Nabi Muhammad SAW dengan sabdanya memberikan penjelasan mengenai penciptaan manusia dari setetes air hingga tumbuh menjadi makhluk baru yang disebut dengan manusia. Dengan tujuan untuk mengetahui kebenaran hadis dan memahami kebesaran Ilahi dalam penciptaan-Nya.
KAJIAN TEORI
Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang paling mulia diantara makhluk ciptaan-Nya. Oleh sebab itu manusia diharuskan mengenal siapa yang menciptakan dirinya sebelum mengenal lainnya.[2] Pada awalnya di dunia ini hanya ada satu sel yang kemudian berkembang dan mengalami percabangan-percabangan. Percabangan ini mengakibatkan adanya variasi mahluk hidup di dunia ini. Menurut Charles Darwin dalam teori Evolusinya, manusia merupakan hasil evolusi dari kera yang mengalami perubahan secara bertahap dalam waktu yang sangat lama. Dalam perjalanan waktu yang sangat lama tersebut terjadi seleksi alam. Semua mahluk hidup yang ada saat ini merupakan organisme-organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam dan berhasil mempertahankan dirinya. Dalam teorinya ia mengatakan : “Suatu benda (bahan) mengalami perubahan dari yang tidak sempurna menuju kepada kesempurnaan”.Kemudian ia memperluas teorinya ini hingga sampai kepada asal-usul manusia.
Kini ilmu modern sudah sangat maju. Banyak perkembangan yang dicapai oleh para ahli dalam memperluas ilmu pengetahuan. Salah satu keberhasilan itu tercermin dengan munculnya berbagai ilmu, termasuk juga ilmu yang mempelajari tentang segala sesuatu yang terjadi pada diri manusia, contohnya yaitu ilmu embryologi. Embryologi adalah ilmu tentang embrio. Embryo atau mudigah ialah makhluk yang sedang dalam tingkat tumbuh dalam kandungan. Kandungan itu berada dalam tubuh induk ( dalam rahim ) atau di luar tubuh induk ( dalam telur ). Tumbuh, ialah perubahan dari bentuk sederhana dan muda sampai jadi bentuk kompleks dan dewasa. Makhluk yang asalnya terdiri dari satu sel dan hidupnya tergantung kepada kepada parent menjadi makhluk yang terdiri dari banyak sel yang tersusun atas berbagai jaringan dan alat yang kompleks, dan yang dapat berdiri sendiri dan sanggup bereproduksi. Jadi Embryologi adalah suatu periode besar dan faktor yang menentukan dalam tindak reproduksi.
Ada 2 fase utama pertumbuhan :
1.        Prenatal, pertumbuhan sejak telur matang dan dibuahi sampai lahir
2.        Postnatal, pertumbuhan sejak lahir sampai dewasa.
Gabungan pertumbuhan pre dan post disebut ontogeny, sedangkan fase prenatal diliput oleh ilmu embryologi.
Tahap - tahap Reproduksi
Reproduksi terdiri dari 7 tahapan yaitu :
1)        Masa persiapan
2)        Masa kawin
3)        Masa pembuahan
4)        Masa pertumbuhan dalam kandungan
5)        Kelahiran
6)        Masa pertumbuhan anak
7)        Masa dewasa.[3]
Periode pertumbuhan Embryo terdiri atas 5 periode yaitu :
1.        Periode persiapan, kedua parent disiapkan untuk melakukan prkawinan atau pembiakan. Gamet mengalami proses pematangan sehingga mampu melakukan pembuahan.
2.        Periode pembuahan, kedua parent kawin, gamet melakukan perjalanan ke tempat pembuahan, kemudian kedua jenis gamet pun melakukan pembuahanlah.
3.        Periode pertumbuhan awal, pertumbuhan sejak zigot mengalami pembelahan berulang kali sampai saat embryo memiliki bentukan primitif. Bentuk primitif ialah bentuk dan susunan tubuh embryo yang masih sederhana dan kasar. Bentuk dan sususnan tubuh embryo itu umum terdapat pada berbagai jenis hewan vertebrata.
    Periode ini terdiri atas 4 tingkat :
ü  Tingkat pembelahan
ü  Tingkat blastula
ü  Tingkat gastrula
ü  Tingkat tubulasi
4.        Periode antara (transisi), perantaraan periode awal dan akhir. Di sini embryo mengalami transformasi bentuk dan sussunan tubuh secara berangsur sehingga akhirnya mencapai bentukdefinitif. Bentuk definitif adalah embryo yang sudah seperti bentuk dewasa. Bentuk dan susunan tubuh merupakan ciri setiap spesies hewan.  Bagian - bagian tubuh embryo dari bentuk primitif mengalmi defferensiasi terperinci dan lengkap.
5.        Periode pertumbuhan akhir, pertumbuhan penyempurnaan bentuk definitif sampai kelahiran. Pada manusia beberapa bulan sebulum kelahiran. Gabungan antar periode antara dan periode akhir ini disebut tingkat organogenesis, yakni proses pembentukan alat tubuh serta mengkoordinasikannya dalam berbagai sistem.[4]

Part 2  Part 3



[1] Subhi Ibrahim as-Shalih, Ulum al-Hadits wa Mustholahuhu, Beirut : Dar al-Ilmi lil Malayin, 1984, h. 3
[2] Sudono Syueb, Buku Pintar Agama Islam, Percetakan Bushido Indonesia: Delta Media, 2011, h. 70.
[3] Wildan Yatim, Reproduksi dan Embryologi, Bandung : Tarsito, 1994, h. 1-2.
[4] Wildan Yatim, Reproduksi dan Embryologi, Bandung : Tarsito, 1994, h. 8-10.

No comments:

Post a Comment