Thursday, January 12, 2017

Dalil Motivasi Tilawatil Qur’an

Kita menjumpai sekian banyak ayat dan hadits yang mendorong dan merangsang jiwa dan hati setiap mu'min dan muslim untuk lebih tekun dan sungguh-sungguh membaca dan mempelajari (bertilaawah) Al Qur'an. Diantaranya:
1.      Surah Al-Baqarah ayat 121
الّذِينَ ءَاتَيْنَاهُمُ الكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولىئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ وَمَنْ يَكْفُربِهِ فَأُولىئِكَ هُمُ الخَاسِرُونَ
Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab kepadanya, mereka membaca dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya. Dan barang siapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah orang-orang yang merugi.(QS Al Baqarah 121)

Ayat di atas, mendorong umat Islam untuk terus bertilawatil qur’an atas dasar keimanan mereka kepada Allah sebagai rukun iman yang pertama. Merugilah orang-orang yang ingkar terhadap apa yang diturunkan oleh Allah (Al-Qur’an) meskipun mereka telah melakukan ibadah-ibadah lain yang termasuk di dalam enam rukun iman yang ada. Oleh karena itulah ayat ini mendorong umat Islam agar mereka mendapat gelar sebagai “orang yang beriman” serta “orang yang tidak merugi” dengan syarat membaca Al-Qur’an dengan bacaan yang sebenarnya, yaitu memahami, menghayati, dan mengamalkannya. Karena tujuan Allah memotivasi umat Islam dengan imbalan memberikan gelar sebagai “orang yang beriman” dan “orang yang tidak merugi” adalah agar hambaNya hidup dengan terarah dan tidak terombang-ambing dalam kesesatan sebab mereka membaca Al-Qur’an dengan sebenar-benarnya bacaan.

2.      Surah Fathir ayat 29-30

إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلوةَ وَ أَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلاَ ِنيَةً يَرْجُونَ تِجَارَ ةً لَنْ تَبُورَ (29) لِيُوَ فِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَ يَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِ نَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ(30)   

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi,(29) agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.(30)

Selain Allah akan memberikan gelar “orang yang beriman” dan “orang yang tidak akan merugi” kepada hambaNya yang mau bertilawah atau membaca Al-Qur’an, Allah juga memotivasi hambaNya dengan perniagaan yang tidak akan merugi yaitu akan disempurnakan pahala mereka dan akan ditambah karuniaNya. Allah mengungkapkan bahwa Dia adalah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Hal itu berarti bahwa Dia akan memberi ampunan kepada hambaNya yang selalu bertilaawatil qur’an, dan Dia mensyukuri amalan hambaNya itu dengan memberikan pahala dan karuniaNya.

3.      Hadits

سنن ابن ماجه-(ج1/ص254/ح215): حَدَّثَنَا الْعَبَّاسُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْوَاسِطِيُّ حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ غَالِبٍ الْعَبَّادَانِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زِيَادٍ الْبَحْرَانِيِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ أَبِي ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِي رَسُولُ  اللَّهِ  صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَاأَبَاذَرٍّ لَأَنْ تَغْدُ وَفَتَعَلَّمَ آيَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْتُصَلِّيَ مِائَةَ رَكْعَةٍ وَلَأَنْ تَغْدُ وَفَتَعَلَّمَ بَابًا مِنْ الْعِلْمِ عُمِلَبِهِ أَوْلَمْ يُعْمَلْ خَيْرٌلَكَ مِنْ أَنْ تُصَلِّيَ أَ لْفَ رَكْعَةٍ

Hadits dari Abu Dzar , bahwa Rasulullah bersabda: "Hai Abu Dzar sungguh engkau berpagi-pagi (keluar dari rumah), lalu engkau pelajari satu ayat saja dari kitab Allah itu lebih baik bagi engkau daripada shalat seratus rakaat. Dan sungguh bahwa engkau sungguh bersegera meninggalkan rumah, lalu engkau pelajari satu bab dari ilmu, diamalkan atau tidak diamalkan itu lebih baik daripada shalat seribu rakaat".

المستدرك على الصحيحين للحاكم - (ج 5 / ص 104/ ح 1998) : حدثنا أبو الوليد حسان بن محمد القرشي الفقيه ، حدثنا مسدد بن قطن بن إبراهيم ، حدثنا داود بن رشيد ، حدثنا صالح بن عمر ، أنبأ إبراهيم الهجري ، عن أبي الأحوص ، عن عبد الله رضي الله عنه ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : « إِنَّ هَذَ ا اْلقُرْآنَ مَأْ دُ بَةُ اللهِ فَاقْبَلُوا مَأْدُ بَتَهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ ، إِ نَّ هَذَا اْلقُرْآنَ حَبْلُ اللهِ ، وَ النُّوْرُ اْلمُبِيْنُ ، وَ الشِّفَاءُ النَّافِعُ عِصْمَةٌلِمَنْ تَمَسَّكَ بِهِ ، وَ نَجَاةٌ لِمَنِ تَّبَعَهُ ، لاَ يَزِ يْغُ فَيُسْتَعْتَبُ ، وَلاَ يَعْوَجُّ فَيُقَوَّ مُ ، وَ لاَ تَنْقَضِي عَجَائِبُهُ ، وَ لاَ يَخْلُقُ مِنْكَثْرَ ةِ الرَّدِّ ، اُتْلُوْ هُ فَإِ نَّ اللهَ يَأْجُرُ كُمْ عَلَى تِلاَ وَ تِهِ كُلِّحَرْفٍ عَشْرَ حَسَنَاتٍ ، أَمَا إِ نِّي لاَ أَ قُوْ لُ الم حَرْفٌ ، وَ لَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَ لاَمٌ حَرْفٌ وَ مِيْمٌ حَرْفٌ»

Dari Abdullah Ibnu Mas'ud, dari Nabi, beliau bersabda : "Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah jamuan Allah. Oleh karena itu, terimalah jamuanNya ini menurut kemampuan kalian. Sesungguhnya Al-Qur'an ini adalah tali Allah dan cahaya terang serta penangkal yang bermanfaat, menjadi penyelamat bagi orang yang berpegang teguh kepadanya, dan kebahagiaan bagi orang yang mengikutinya. Ia tiada menyimpang sehingga patut dicela dan tiada bengkok sehingga harus diluruskan. Keajaibannya tidak akan pernah berakhir dan tidak akan hancur secara pelan-pelan karena banyak penolakan. Oleh karena itu bacalah dia, sebab Allah akan memberi pahala kepada kalian karena membacanya, setiap kata 10 kali kebaikan. Ketahuilah saya tidak mengatakan Alif laam miim satu huruf, tetapi alif satu huruf, lam satu huruf dan mim satu huruf.

سنن أبي داود - (ج 4 / ص 248/ ح 1243) و صحيح مسلم - (ج 13 / ص 212/ ح 4867) و سنن الترمذي - (ج 10 / ص 199/ ح 2869) و مسند أحمد - (ج 15 / ص 159/ ح 7118) و صحيح ابن حبان - (ج 4 / ص 29/ ح 769) : حَدَّ ثَنَاعُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّ ثَنَا أَ بُو ُعَاوِيَةَ عَنِ اْلأَعْمَشِ عَنْ أَ بِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَ يْرَ ةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَا اجْتَمَعَ قَوْ مٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللَّهِ تَعَالَى يَتْلُو نَكِتَابَ اللَّهِ وَ يَتَدَ ارَسُو نَهُ بَيْنَهُمْ إِلاَّ نَزَ لَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِينَةُ وَ غَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَ حَفَّتْهُمُ الْمَلاَ ئِكَةُ وَ ذَكَرَهُمُ اللَّهُ فِيمَنْ عِنْدَ هُ
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah bersabda : "Suatu kaum yang berkumpul di suatu masjid untuk membaca Al-Qur'an dan mempelajarinya secara bersama-sama di antara mereka, niscaya mereka akan diberikan ketenangan, dinaungi rahmat, dipayungi oleh malaikat, dan disebut-sebut nama mereka oleh Allah dihadapan makhluk yang ada di sisi-Nya".

خَيْرُكُم مَنْ تَعَلَمَ القُرْآن وَعَلَّمَهُ (رواه البخاري)

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. (HR Bukhari)

مَنْ لَمْ يَتَغَنَّ بِالقُرْآنِ فَلَيْسَ مِنَّا (رَواه أبو داود)

Barangsiapa yang tidak melagukan Al-Qur’an maka tidak termasuk golongan kami. (HR Abu Dawud)

Hadits-hadits di atas cukup jelas untuk memotivasi kita sebagai umat Islam yang ingin diakui sebagai umat Nabi Muhammad SAW agar mau terus-menerus bertilaawatil qur’an yaitu dengan Tilaawah Lafdziyyah dan Tilaawah Hukmiyyah. Ingatlah, bahwa hadits-hadits di atas meriwayatkan bahwa para ahlitilaawah itu mereka adalah sebaik-baik hamba yang akan dinaungi syafaat oleh bacaannya, dinaungi rahmat, dicintai Allah dan para makhluk di sisiNya, dianugerahi pahala dan karunia, tentunya kehidupan dunia dan akhiratnya terjamin dengan kebahagiaan apabila bertilaawatil qur’an dengan sebenar-benarnya yaitu bertilaawah lafal dan ma’nanya secara kontinyu.


No comments:

Post a Comment