Wednesday, January 11, 2017

Analisis Proses Pertumbuhan Janin Dalam Perspektif Hadits

Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua tahapan yang berbeda, yaitu: Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Manusia pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut.Kedua, disebut dengan tahapan biologi. Penciptaan manusia selanjutnya adalah melalui proses biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Proses-proses biologi tersebut diantaranya adalah :
1.      Nuthfah (sperma)
Ketika satu sel telur untuk menunggu pembuahan (fertilisasi), maka dari pria sekaligus 100-200 juta spermatozoa yang berenang di sel-sel usus. Kemudian sperma-sperma tersebut bergerak cepat dengan ukuran banyak. Sekitar 400 sperma dari jutaan tersebut berhasil menyatu dengan sel telur. Biasanya, sperma dengan sel telur ini bertemu pada sepertiga di luar pembuluh telur rahim. Denagan proses yang sangat rumit, enzim-enzim tertentu dapat terpisah. Hal ini dapat membantu spermatozoa untuk menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi sel telur. Akhirnya hanya ada satu spermatozoa yang mampu menembusnya.[1]
Inilah yang dinamakan Nuthfah dalam hadits diatas. Setelah itu Nuthfahberkembang sangat cepat dengan membelah diri menjadi sel-sel kecil hingga membentuk gumpalan bulat sel-sel yang disebut morula, yang terjadi 4 hari setelah proses pembuahan. Kemudian hari ke-5 gumpalan ini membelah dan membentuk apa yang disebut tembolok (blastocysf).[2]
2.      ‘Alaqah (segumpal darah)
Ketika  benih manusia tertanam didinding rahim pada minggu kedua, lapisan janin bagian dalam terbagi menjadi 2 lapisan (bilaminar). Pada saat yang sama, lapisan janin bagian luar menempel pada dinding rahim dengan perantara tangkai penghubung. Tujuannya agar dapat memperoleh makanan dari darah ibunya.
Pada minggu ketiga, lapisan ketiga berada diantara 2 lapisan. Dengan begitu, tiga lapisan telah lengkap. Dengan ijin Allah SWT, semua anggota tubuh (trilaminar) akan tumbuh. Dalam keadaan seperti ini, janin menyarupaianak lintah berukuran kecil yang menempel pada unta dalam keadaan seperti berikut:
1.      Berbentuk lintah
2.      Berenang ditengah cairan
3.      Hubungan anak lintah dengan makhluk lain
4.      Pemberian makanan anak lintah melalui darah makhluk lain.[3]
3.      Mudlghah (segumpal daging)
Mulai hari ke-24 pada minggu ke 4 hingga minggu ke 6, salah satu bagian tulang belakang janin akan tampak tonjolan-tonjolan. Bentuk luar janin akan melengkung, karena ada proses pertumbuhan pada tubuh janin (somites). Pada tahapan ini, kondisi janin yang paling baik adalah segumpal daging dengan panjang sekitar 1-2 cm.
Pada tahapan segumpal daging, kelengkpan anggota janin meliputi cikal bakal semua anggota tubuh (alat sirkulasi, alat pernapasan, alat pencernaan, dan alat pembuangan). Bentuk janin pada fase ini ada diantara 2, yaitu bersifat mukhallaqah(dalam bentuk yang sempurna) dan ghair mukhallaqah.[4]
Janin pada fase segumpal daging itu selesai pada akhir minggu ke-6. Memasuki minggu ke 7 mulailah fase pembentukan tulang yang menjadi kerangka pada janin. Pada fase ini terjadi pengerasan tulang rawan secara bertahap ditempat tumbuhnya anggota tubuh, dan panjang janin mencapai antara 1,4 cm hingga 2 cm. Si janin kini sudah mulai menampakkan ujung-ujung jari dan kantong otak. Seiring dengan mingggu ke 7 ini dimulai pula fase pembentukan otot dan pembungkusan tulang dengan daging. Panjang janin pun bertambah, mencapai 2,3 cm hingga 3,1 cm.[5]
Pada saat itu, tulang belulang di bungkus dengan daging sebagaimana badan seseorang dibungkus dengan pakaian.[6]
4.      Kholqan Akhor (Menjadi Manusia Baru)
Berikut tahapan sampai terbentuk manusia:
1.      Jarak kedua mata si janin berjauhan pada sisi kepala. Letak kedua telingga sampai kebawah dan hidung berbentuk 2 lubang yang saling berjauhan. Mulut  nya pun terbuka lebar.
2.      Pada akhir minggu ke 7 dari usia kehamilan, kedua mata janin pada kedua sisi kepala. Letak kedua mata nya lebih bawah dari tempat yang biasa.
3.      Pada awal bulan ketiga kepala janin mirip setenggah panjang janin. Sepertiga panjangnya terjadi pada akhir bulan ke 5. Seperempat panjang janin terjadi ketika kelahiran.
4.      Panjang janin sekitar 7cm pada akhir bulan ke 3. Panjang tersebut terus bertambah sampai 50 cm pada akhir kehamilan.
Dari beberapa tahapan tersebut, janin dapat digambarkan sebagai berikut :

Sirkulasi darah Janin
Peredaran darah yang terjadi pada bayi janin dalam kandungan agak berlainan dengan peredaran darah orang yang telah dilahirkan atau orang dewasa. Keistimewaan peredaran darah janin dalam kandungan yaitu oksigen dan zat makanan yang diperlukan diambil dari darah ibu.
Peredaran darah  janin tersebut berjalan dari plasenta melalui vena umbilikasi darah yang banyak mengandung makanan dan oksigen dialirkan ke dalam tubuh janin melalui vena kava inverior dan vena porta menuju atrium dekstra. Dari atrium dekstra masuk ke atrium sinistra melalui foramen ovale, darah dari ventrikel sinistra diedarkan ke seluruh tubuh dan dari ventrikal sinistra melalui arteri pulmonalis menuju paru. Karena paru belum bekerja maka darah dari arteri pulmonalis tersebut melalui duktus arterious botali masuk ke aorta dan diedarkan ke seluruh tubuh.[7]

Part 1  Part 3



[1] Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’an dan Hadis, Bekasi : Sapta Sentosa, 2008, h. 8.
[2] Muhtarom, Mengungkap Rahasia dan Kebenaran Ilmiah Hadis-Hadis Nabi, Semarang : Karya Abadi Jaya, 2015, h. 24-25.
[3] Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’an dan Hadis, Bekasi : Sapta Sentosa, 2008, h. 14.
[4] Ibid
[5] Muhtarom, Mengungkap Rahasia dan Kebenaran Ilmiah Hadis-Hadis Nabi, Semarang : Karya Abadi Jaya, 2015, h. 26.
[6] Opcit Hisham Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat
[7] Syaifuddin, Anatomi Fisiologi, Jakarta : EGC, 2011, h. 609-610

No comments:

Post a Comment