Saturday, June 11, 2016

Makalah Pengantar Ilmu Dakwah tentang Makna Dan Hikmah Hijrah Nabi Muhammad

MAKNA DAN HIKMAH HIJRAH NABI MUHAMMAD

Assalamu’alaikum wr.wb.
Alhamdulillahillzi anzalas sakinata fiqulubil mu’minin, liyadzadu imanan ma’a imanihim. Ash-sholatu wassalamu ‘ala asyrofil ambiya-i wal mursalain. Wa’ala alihi washohbihi ajma’in, amma ba’du. Qolallohu ta’ala fi kitabihil karim, wahuwa ashdaqul qo-ilin, a’udzu billahi minasy syaithonirrojim. Bismillahirrohmanirrohim.
Kepada yang terhormat ibu hj. Munawaroh towaf selaku pengampu mata kuliah Pengantar Ilmu Dakwah dan teman-teman yang saya banggakan.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberi nikmat dan karunia-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama-sama di hari yang berbahagia ini.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar kita Nabi Muhammad SAW. Yang telah menuntun kita semua dari zaman kegelapan sampai ke zaman yang terang benderang ini.
Hadirin kaum muslimin wal muslimat rohimakumulloh !
Bahagia sekali rasanya saya dapat berdiri di sini dalam rangka memberi informasi tentang kisah hijrahnya Nabi Kita yang mulia Rasululloh Muhammad SAW. Di mana peristiwa ini terjadi sudah seribu empat ratus tiga tujuh tahun yang silam. Lalu, kenapa peristiwa ini penting untuk di ingat bagi kita selaku umat Islam ? karena banyak hikmah yang bisa kita ambil dari peristiwa ini. Berapa banyak hikmahnya? nah Kali ini saya akan menguraikan sedikit hikmah dari peristiwa yang sangat monumental, yang mampu merubah paradigma peradaban kaum muslimin secara universal, yaitu : Hijrah.
Dan kemudian apa hikmah terjadinya peristiwa ini yaitu
1. Pengorbanan
Di ceritakan Ketika Abu Bakar r.a mendengar kabar tentang hijrah, beliau sangat gembira dan seketika itu juga ia membeli dua ekor unta dan menyerahkan salah satunya kepada Rasulullah saw sebagai hadiah. Namun, Rasulullah saw menolak.  Setelah Abu Bakar r.a bersikeras, maka akhirnya Rasulullah saw setuju, bukan setuju untuk menerima tetapi setuju  untuk membelinya.
Apa pelajaran peristiwa tersebut? Pelajaran yang dapat kita petik dari hal ini adalah, bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar pastilah sulit, maka dibutuhkan pengorbanan yang besar. Dengan membayar unta tersebut, Rasulullah saw mengajarkan bahwa untuk mengabdi kepada Allah subhana wa taala, kita tidak boleh mengabaikan kemampuan kita, selama kita mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya maka lakukanlah.

2. Makna Hidup
Pada saat hendak berangkat ke Madinah, Rasulullah saw berpesan kepada  ‘Ali bin Abi Thalib, untuk mengelabui kaum musyrik dengan berbaring di kasurnya sambil berselimut. Semoga Allah subhana wa taala merahmatinya, ‘Ali bin Abi Thalib bersedia. Dengan kesediaannya ini, ‘Ali sebenarnya telah berkomitmen untuk menyerahkan jiwa dan raganya untuk membela agama Allah.
Dalam hal ini kita dapat satu hikmah lagi yaitu Hidup bukan hanya sekedar menghembuskan nafas. Ada orang-orang yang telah terkubur, namun masih hidup, bahkan mendapat rezeki seperti :
 وَلَا تَحْسَبَنَّ الَّذِينَ قُتِلُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أَمْوَاتًا بَلْ أَحْيَاءٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ
Artinya :
“Dan janganlah sekali-sekali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki,” [Ali Imran (3) : 169]
Sungguh, tiada arti hidup di dunia ini bila kita tidak menyadari kewajiban-kewajiban yang lebih besar dibandingkan apapun yang ada di dunia ini. Setiap orang yang beriman wajib percaya dan menyadari bahwa masih ada yang lebih indah daripada kehidupan di dunia ini.

3. Tawakkal
Ketika Rasulullah saw dan Abu Bakar r.a bersembunyi di Gua Tsur dan pengejar mereka telah berada di mulut gua tersebut, Rasulullah  saw menenangkan Abu Bakar yang risau sambil berkata : “Jangan kuatir dan jangan bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.”  Perintah hijrah datang tanpa didahului perintah bersiap-siap melaksanakan hijrah (dalam jangka yang lama sebelum hijrah).  Karena hal  itu, perintah tersebut dilaksanakan dengan keyakinan bahwa apapun yang akan terjadi, itu adalah pilihan Allah, sehingga tidak perlu gentar, takut, atau bersedih.

4. umat Islam itu tidak boleh melupakan sejarah.
Seorang indonesia pernah mengatakan “Jangan Pernah Melupakan Sejarah” atau di singkat JASMERAH. Ada yang tau siapa tokoh tersebut? Ya benar,beliau adalah Bung Karno sang presiden pertama. Selanjutnya, kenapa tidak bolehkita melupakan? Kenapa? Karena sejarah itu dapat berfungsi sebagai pedoman generasi mendatang agar tidak terpedaya oleh berbagai peristiwa yang mengakibatkan hancurnya umat di masa lalu. Sayidina Ali karomallohu wajhah parnah berkata : “hasbul mar-u min ‘irfanih, ‘ilmuhu bizamanih” artinya : seseorang itu cukup dikatakan bijaksana, jika ia mampu memahami sekaligus merefleksikan tanda-tanda zaman.
Pada peristiwa hijrah, menurut realitas sejarah kita mampu menilai siapa saja pihak-pihak yang mendapat jaminan ridlo dan kasih sayang Allah, dan siapa saja golongan yang mendapat murka Allah. Maka dengan pengetahuan itu kita tinggal memilih untuk mengikuti karakter orang yang selamat atau orang yang celaka. Apakah hadirin pingin selamat ? Jika hadirin pingin selamat, dengan mengacu pada sejarah hijrah ini mudah saja, ikutilah pola hidup dan karakter Abu Bakar Shiddiq. Ikutilah gaya perjuangan Ali bin Abi Tholib.
Dan yang terakhir, jika diartikan secara lebih luas, hijrah itu artinya berjalan, bergerak, bangkit dari keadaan yang kurang baik menuju kehidupan yang lebih baik dalam koridor Ridlo Allah SWT. Jadi, segala upaya yang dilakukan demi mengubah perilaku menuju kehidupan yang lebih baik demi menggapai Ridlo dan kasih sayang Allah SWT, itu dikatakan Hijrah. Maka mari kita berhijrah kepada  kebaikan.
Tentulah masih banyak lagi pelajaran dan hikmah dari peristiwa hijrah ini. Semoga kitabisa mengambil hikmah-hikmah lain dari peristiwa ini.
Demikianlah uraian sederhana yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum wr. wb.

No comments:

Post a Comment