
Kehadiran metode hermeneutik merupakan angin
segar dalam penyarahan hadis. masalah yang berkembang sekarang terlalu banyak
dan membuat untuk menyegerakan penjabaran dan pembahasan dengan landasan yang
ada. Metode Hermeneutik dan dalam bingkai tematik agaknya mendesak
dilakukan saat itu, seperti merespon kepemimpinan perempuan dalam ranah publik
(presiden, dan sebagainya) yang terjadi pada tahun 1999. Kehadiran hermeneutik
juga tidak terlepas dari pertumbuhan dan kemajuan pemikiran tentang bahasa
dalam wacana filsafat dan keilmuan lain.
Dalam studi keislaman, hermeneutik sudah lama
dikenal dan masuk dalam kajian tafsir dan lainnya. Padanan kata yang dapat
dianggap sebagai hermeneutik adalah tafsir,ta’wil, syarh dan bayan.
Tradisi tersebut telah menjadi bagian dari perkembangan keilmuan keislaman baik
dalam bidang tafsir, fiqih, kalam maupun tasawuf.
Kesimpulan
Dalam metode pemahaman (syarh) hadis,
para ulama menggunakan 3 metode, yaitu metode
tahlili (analitis), metode ijmali (global), dan
metode muqarin(perbandingan). Dengan melihat karakter persamaan yang
terdapatkeempat metode itu
mempunyai kelebihan maupun kelemahan masing-masing. Dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, maka tak diragukan lagi akan muncul metode maupun pendekatan baru
untuk memahami hadis, karena hadis merupakan salah satu sumber pokok hukum
Islam kedua setelah Al-Qur’an tak kan lepas dari kajian maupun penelitian. Wallahu’alam
bi-as-sawab.
Dengan demikian, kegiatan
ulama dalam memberikan penjelasan, pensyarahan dan penafsiran atas hadis-hadis
nabi tidak terhenti hanya dalam penghimpunan dalam kitab-kitab tertentu saja,
melainkan juga diterjemahkan dalam berbagai bahasa sesuai dengan tempat dan
waktu ulama yang menyalinnya. Tentu upaya pensyarahan tersebut, juga dilandasi dengan
pertanggung jawaban metode dan pendekatan yang dimilikinya. Karena itu
pensyarahan terhadap kitab-kitab hadis, dengan demikian, mempunyai berbagai
metode dan pendekatan yang cukup bervariasi. Tentu hal itu, bisa dianggap wajar
ketika setting masyarakat Islam di sekitar zamannya juga cukup bervariasi.
Karena itulah, selain pensyarahan kitab-kitab
hadis sangatlah tidak bebas nilai, tujuan dan maksud, setidaknya ada lima macam
pensyarahan hadis yang dilakukan ulama dari era klasik hingga kontemporer yang
berupaya untuk: menjelaskan makna hadis ditinjau dari berbagai sudut,
kecenderungan membahas secara luas dan memberi penjelasan berbagai kata yang
sulit dipahami sebagaimana yang ada dalam kitab-kitab garib al-hadis & yang
lainnya.
Diakui atau tidak khazanah keilmuan hadis dan
bahkan yang lainnya dalam Islam berkembang dengan pesatnya. Hadis bahkan
masalah-masalah yang terkait dengan keilmuan keislaman sangat subur seiring dengan
perkembangan kebutuhan umat manusia dan pensyarahan hadis dengan metode
hermeneutik bisa menjadi solusi.
DAFTAR PUSTAKA
Abd al-Hay
al-Farmawi.1997. Al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudhu’i. ,t.tp:
Matba’ah al-Hadarah al-‘Arabiyyah.,
Al-Asqalani, Fath al-Bari Sahih
al-Bukhari. Beirut: Dar al-Ma’rifah. Jilid 1.
Agil Husain Munawwar, Said dan Mustaqim,
Abdul. 2001. Asbabul
Wurud. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alfatah Suryadilaga.
2012. Metodologi Syarah
Hadis Era Klasik Hingga Kontemporer (Potret Konstruksi Metodologi Syarah
Hadis). Yogyakarta: Suka
Press.
Ali, Nizar. 2001. Memahami Hadis Nabi
(Metode dan Pendekatan). Yogyakarta: Center for Educational Studies and
Development (CESaD) YPI Al-Rahmah.
________. 2007. (Ringkasan Desertasi) Kontribusi
Imam Nawawi dalam Penulisan Syarh} Hadis. Yogyakarta.
Baidan, Nashrudin. 2000. Metodologi
Penafsiran Al-Qur’an. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
al-Din Abu Muhammad
Mahmud bin Ahmad al-’Aini, Badr. 1972. Syarh muqarin adalah Umdah
al-Qari Syarh Sahih al-Bukhari,. Aleppo: Mustafa al-babi al-Halabi.
al-Hay al-Farmawi, Abd.
1997. Al-Bidayah fi al-Tafsir al-Maudu’i. ,t.tp: Matba’ah
al-Hadarah al-‘Arabiyyah.
Hasan, Fuad dan Koentjaraningrat. 1997. Beberapa
Asas Metodologi Ilmiah, dalam Koentjaraningrat
(ed.), Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
Tim Penyusun Kamus Pusat
Bahasa KBBI. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. jakarta: Balai Pustaka.
Cetakan ketiga, edisi III.
Yunus, Mahmud. 1973. Kamus
Arab-Indonesia. Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah
Penafsir Al-Qur’an.
al-Qardhawi, Yusuf. 1993. Bagaimana Memahami Hadis Nabi saw. edisi
terjemahan Bandung: Kharisma.
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
ReplyDeletePlus, getting it running is as simple as 1...2...3!
This is how it all works...
STEP 1. Tell the system which affiliate products you want to promote
STEP 2. Add some PUSH BUTTON traffic (it ONLY takes 2 minutes)
STEP 3. See how the system explode your list and up-sell your affiliate products for you!
Are you ready to make money ONLINE??
Click here to make money with the system