Al-Qur’an menyatakan proses penciptaan manusia mempunyai dua
tahapan yang berbeda, yaitu: Pertama, disebut dengan tahapan primordial. Manusia
pertama, Adam a.s. diciptakan dari al-tin (tanah), al-turob (tanah
debu), min shal (tanah liat), min hamain masnun (tanah
lumpur hitam yang busuk) yang dibentuk Allah dengan seindah-indahnya, kemudian
Allah meniupkan ruh dari-Nya ke dalam diri (manusia) tersebut.Kedua, disebut
dengan tahapan biologi. Penciptaan manusia selanjutnya adalah
melalui proses biologi yang dapat dipahami secara sains-empirik. Proses-proses biologi tersebut
diantaranya adalah :
1. Nuthfah (sperma)
Ketika satu sel telur untuk menunggu pembuahan (fertilisasi), maka
dari pria sekaligus 100-200 juta spermatozoa yang berenang di sel-sel usus.
Kemudian sperma-sperma tersebut bergerak cepat dengan ukuran banyak. Sekitar
400 sperma dari jutaan tersebut berhasil menyatu dengan sel telur. Biasanya,
sperma dengan sel telur ini bertemu pada sepertiga di luar pembuluh telur
rahim. Denagan proses yang sangat rumit, enzim-enzim tertentu dapat terpisah.
Hal ini dapat membantu spermatozoa untuk menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi
sel telur. Akhirnya hanya ada satu spermatozoa yang mampu menembusnya.[1]
Inilah yang dinamakan Nuthfah dalam hadits diatas.
Setelah itu Nuthfahberkembang sangat cepat dengan membelah diri
menjadi sel-sel kecil hingga membentuk gumpalan bulat sel-sel yang disebut
morula, yang terjadi 4 hari setelah proses pembuahan. Kemudian hari ke-5
gumpalan ini membelah dan membentuk apa yang disebut tembolok (blastocysf).[2]
2. ‘Alaqah (segumpal
darah)
Ketika benih manusia tertanam didinding rahim pada minggu
kedua, lapisan janin bagian dalam terbagi menjadi 2 lapisan (bilaminar). Pada
saat yang sama, lapisan janin bagian luar menempel pada dinding rahim dengan
perantara tangkai penghubung. Tujuannya agar dapat memperoleh makanan dari
darah ibunya.
Pada minggu ketiga, lapisan ketiga berada diantara 2 lapisan.
Dengan begitu, tiga lapisan telah lengkap. Dengan ijin Allah SWT, semua anggota
tubuh (trilaminar) akan tumbuh. Dalam keadaan seperti ini, janin menyarupaianak
lintah berukuran kecil yang menempel pada unta dalam keadaan seperti berikut:
1. Berbentuk
lintah
2. Berenang
ditengah cairan
3. Hubungan
anak lintah dengan makhluk lain
4. Pemberian
makanan anak lintah melalui darah makhluk lain.[3]
3. Mudlghah (segumpal
daging)
Mulai hari ke-24 pada minggu ke 4 hingga minggu ke 6, salah satu
bagian tulang belakang janin akan tampak tonjolan-tonjolan. Bentuk luar janin
akan melengkung, karena ada proses pertumbuhan pada tubuh janin (somites). Pada
tahapan ini, kondisi janin yang paling baik adalah segumpal daging dengan
panjang sekitar 1-2 cm.
Pada tahapan segumpal daging, kelengkpan anggota janin meliputi
cikal bakal semua anggota tubuh (alat sirkulasi, alat pernapasan, alat
pencernaan, dan alat pembuangan). Bentuk janin pada fase ini ada diantara 2,
yaitu bersifat mukhallaqah(dalam bentuk yang sempurna) dan ghair
mukhallaqah.[4]
Janin pada fase segumpal daging itu selesai pada akhir minggu ke-6.
Memasuki minggu ke 7 mulailah fase pembentukan tulang yang menjadi kerangka
pada janin. Pada fase ini terjadi pengerasan tulang rawan secara bertahap
ditempat tumbuhnya anggota tubuh, dan panjang janin mencapai antara 1,4 cm
hingga 2 cm. Si janin kini sudah mulai menampakkan ujung-ujung jari dan kantong
otak. Seiring dengan mingggu ke 7 ini dimulai pula fase pembentukan otot dan
pembungkusan tulang dengan daging. Panjang janin pun bertambah, mencapai 2,3 cm
hingga 3,1 cm.[5]
Pada saat itu, tulang belulang di bungkus dengan daging sebagaimana
badan seseorang dibungkus dengan pakaian.[6]
4. Kholqan
Akhor (Menjadi Manusia Baru)
Berikut tahapan sampai terbentuk manusia:
1. Jarak
kedua mata si janin berjauhan pada sisi kepala. Letak kedua telingga sampai
kebawah dan hidung berbentuk 2 lubang yang saling berjauhan. Mulut nya
pun terbuka lebar.
2. Pada
akhir minggu ke 7 dari usia kehamilan, kedua mata janin pada kedua sisi kepala.
Letak kedua mata nya lebih bawah dari tempat yang biasa.
3. Pada
awal bulan ketiga kepala janin mirip setenggah panjang janin. Sepertiga
panjangnya terjadi pada akhir bulan ke 5. Seperempat panjang janin terjadi
ketika kelahiran.
4. Panjang
janin sekitar 7cm pada akhir bulan ke 3. Panjang tersebut terus bertambah
sampai 50 cm pada akhir kehamilan.
Dari beberapa
tahapan tersebut, janin dapat digambarkan sebagai berikut :
Sirkulasi darah Janin
Peredaran darah yang terjadi pada bayi janin dalam kandungan agak
berlainan dengan peredaran darah orang yang telah dilahirkan atau orang dewasa.
Keistimewaan peredaran darah janin dalam kandungan yaitu oksigen dan zat
makanan yang diperlukan diambil dari darah ibu.
Peredaran darah janin tersebut berjalan dari plasenta melalui
vena umbilikasi darah yang banyak mengandung makanan dan oksigen dialirkan ke
dalam tubuh janin melalui vena kava inverior dan vena porta menuju atrium
dekstra. Dari atrium dekstra masuk ke atrium sinistra melalui foramen ovale,
darah dari ventrikel sinistra diedarkan ke seluruh tubuh dan dari ventrikal
sinistra melalui arteri pulmonalis menuju paru. Karena paru belum bekerja maka
darah dari arteri pulmonalis tersebut melalui duktus arterious botali masuk ke
aorta dan diedarkan ke seluruh tubuh.[7]
Part 1 Part 3
[1] Hisham
Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’an dan Hadis, Bekasi :
Sapta Sentosa, 2008, h. 8.
[2] Muhtarom, Mengungkap
Rahasia dan Kebenaran Ilmiah Hadis-Hadis Nabi, Semarang : Karya Abadi
Jaya, 2015, h. 24-25.
[3] Hisham
Thalbah, Ensiklopedia Mukjizat al-Qur’an dan Hadis, Bekasi :
Sapta Sentosa, 2008, h. 14.
[5] Muhtarom, Mengungkap
Rahasia dan Kebenaran Ilmiah Hadis-Hadis Nabi, Semarang : Karya Abadi
Jaya, 2015, h. 26.
[7] Syaifuddin, Anatomi
Fisiologi, Jakarta : EGC, 2011, h. 609-610
No comments:
Post a Comment